Road To South Africa 2010

Road To South Africa

Jules Rimet

alam sejarah Piala Dunia, FIFA mengeluarkan dua piala. Piala yang pertama diberi nama resmi Jules Rimet Cup, sedangkan piala yang kedua FIFA World Cup. Piala yang kedua dikeluarkan setelah FIFA memutuskan bahwa Jules Rimet Cup menjadi milik abadi tim Brasil sebagai penghargaan atas keberhasilannya menjadi juara dunia sebanyak tiga kali. Tropi FIFA World Cup diresmikan pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat dan menjadi lambang supremasi sepakbola dunia hingga sekarang. Entah nanti apakah FIFA akan mengganti piala lagi bilamana Jerman, Italia, Argentina, atau Brasil menjadi juara yang ketiga kalinya sejak FIFA World Cup diperebutkan. Kita tunggu saja.

Kembali ke Jules Rimet Cup. Trofi ini sebenarnya memiliki nama lain, yaitu Victory. Akan tetapi akhirnya FIFA memutuskan untuk memberinya nama Jules Rimet pada tahun 1946 sebagai penghormatan kepada penggagas Piala Dunia, Presiden FIFA waktu itu, Jules Rimet.

Piala Jules Rimet terbuat dari bahan perak sterling dan bahan dasar lapis lazuli berlapis emas. Piala ini memiliki tinggi 35 cm dan berat 3,8 kg. Model yang terdapat pada piala ini menggambarkan Dewi Nike bersayap, yang menurut bangsa Yunani dianggap sebagai dewi Kemenangan. Piala ini merupakan buah karya Abel Lafleur.

Piala Jules Rimet menuju Montevideo, Uruguay pada tanggal 21 Juni 1930, diangkut oleh kapal Conte Verne, dari Villefranche-sur-Mer, sebelah selatan kota Nice. Bersama dengan keberangkatan piala ini, ikut pula rombongan tim Prancis, Rumania, dan Belgia dalam kapal itu.

Selama pecahnya Perang Dunia II, piala Jules rimet disimpan oleh Ottorino Barassi, Wakil-Presiden FIFA dari Italia, yang sekaligus Presiden FIGC. Ia secara diam-diam memindahkan piala dari sebuah bank di kota Roma dan menyembunyikannya di dalam sebuah kardus bungkus sepatu agar tidak disita oleh tentara Nazi.

Pada tanggal 20 Maret 1966, "cobaan" datang lagi pada diri piala ini. Empat bulan sebelum kick-off Piala Dunia 1966 Jules Rimet dicuri pada saat dipamerkan di Westminster Central Hall. Beruntung sekali bahwa piala ini tidak jadi hilang karena ditemukan tujuh hari kemudian, terkubur di sebuah taman kota di daerah Upper Norwood, London Selatan. Saat ditemukan, piala tersebut terbungkus oleh kertas koran.

Sayang sekali bahwa Jules Rimet kembali hilang. Kali ini tanpa dapat diketemukan kembali. Piala ini dicuri pada tahun 1983. Belum ada pihak yang mengetahui siapa sebenarnya pencuri piala bersejarah tersebut.

Di atas itu semua, semangat Jules Rimet tetap membara di dalam dada setiap pelaku sepakbola Piala Dunia. Hilangnya Jules Rimet Cup sepertinya membawa pesan bahwa sepakbola adalah sebuah anugerah yang tak dapat dinilai dan diukur secara fisik. Sepakbola adalah sebuah sarana yang dapat mempersatukan umat manusia di seluruh dunia. Inilah semangat yang sekiranya menjadi impian puncak Almarhum Jules Rimet.

Our game is Football. Our game is Fair Play. The Fair Play is Priceless...
Read More

Kronologi Pengundian Putaran Final Piala Dunia


Penyelenggaraan Piala Dunia yang pertama agak berbeda dari penyelenggaraan yang kita saksikan pada masa sekarang. Waktu itu belum ada babak kualifikasi dan tim yang ikut serta adalah mereka yang diundang oleh panitia. Perlu waktu 3 minggu bagi tim-tim dari Eropa untuk sampai ke Montevideo, kota tuan rumah. Pengundian tidak dilaksanakan sebelum semua tim peserta tiba di lokasi pertandingan.

Montevideo, Juli 1930
Rencananya FIFA akan menyelenggarakan Piala Dunia dengan menggunakan sistem knock-out atau sistem gugur. Namun, jumlah negara yang hadir ternyata tidak memenuhi syarat. Hanya terdapat 13 tim, sehingga panitia mengubah model pertandingan menjadi setengah kompetisi menggunakan pembagian grup. Ketigabelas tim peserta dibagi ke dalam empat grup dan masing-masing juara grup berhak lolos ke semifinal.

Roma, Mei 1934
Penyelenggaraan perdana Piala Dunia dinilai berhasil sehingga berlanjut pada turnamen kedua empat tahun berikutnya. Terdapat 32 tim ikut dalam babak kualifikasi untuk putaran final di Italia. FIFA untuk pertama kalinya mengadakan babak kualifikasi tersebut dan menyaring jumlah peserta menjadi 16 tim. Pada putaran final, semua pertandingan berlangsung melalui sistem knock-out, sampai final.

Paris, 5 Maret 1938
Dari 16 tim yang lolos ke putaran final, ada satu tim yang tidak jadi ikut ke Prancis, ialah Austria. Das Wunderteam, demikian julukan Austria waktu itu, mengundurkan diri karena alasan tekanan politik dari pihak Nazi Jerman. Sejumlah pemain Austria, direkrut oleh tim Jerman (seperti halnya Italia terhadap Argentina pada tahun 1934). Satu tempat yang ditinggalkan oleh Austria sebenarnya diberikan kepada Inggris, namun mereka menolaknya.

Undian dilakukan oleh cucu dari Presiden FIFA Jules Rimet di kota Paris. Swedia mendapatkan bye. Sedangkan tim unggulan terdiri atas Prancis, Italia, Cekoslovakia, Hungaria, Kuba, Brasil, dan Jerman.

Rio de Janeiro, 22 Mei 1950
Piala Dunia edisi keempat diwarnai dengan masa pemulihan benua Eropa setelah porak-poranda akibat perang. Piala Dunia ini menandai era baru: format putaran final dibuat sedemikian rupa sehingga para wakil Eropa tidak memakan terlalu banyak waktu untuk menjalani satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Tiga belas peserta lolos dari babak kualifikasi. Ada keganjilan dimana sejumlah tim yang mengundurkan diri sewaktu babak kualifikasi dipanggil lagi di putaran final. Tim peserta dibagi ke dalam tiga grup: dua grup terdiri atas empat tim, satu grup terdiri atas tiga tim dan satu grup terdiri atas dua tim. Para pemenang grup lolos ke penyisihan grup fase kedua.

Piala Dunia 1950 di Brasil ini tidak menyelenggarakan pertandingan final (satu-satunya hingga sekarang). Kebetulan sekali, pertandingan terakhir terjadi antara dua pemuncak grup fase kedua, yakni Brasil dan Uruguay. Uruguay akhirnya menjadi juara dunia setelah mengalahkan Brasil 2-1.

Zurich, 30 Nopember 1953
Piala Dunia Swiss 1954 bertepatan dengan ulang tahun ke-50 FIFA. Format putaran final sebagai berikut: terdapat 16 tim peserta yang dibagi ke dalam empat grup. Juara dan runner-up grup lolos ke perempat final. Babak knock-out berlaku untuk perempat final, semifinal, dan tentu saja, final. Dalam Piala Dunia edisi kali ini, terdapat dua unggulan dalam setiap grup. Kedua unggulan tidak saling bertemu kecuali terjadi hal-hal di luar dugaan; sehingga mengharuskan play-off untuk menentukan poin mereka. Penentuan unggulan ini juga menganut tatacara baru. Tim-tim unggulan ditentukan sebelum mereka lolos ke babak putaran final; tim yang berhasil mengalahkan unggulan dalam kualifikasi akan menggantikan unggulan tersebut. Sebagai contoh, Spanyol dikalahkan oleh Turki, sehingga Turki menggantikan Spanyol sebagai pemegang status unggulan. Perlu dicatat bahwa juara tahun ini, Jerman Barat, tidak termasuk tim unggulan.

Solna, 8 Pebruari 1958
Pola turnamen Piala Dunia 1958 di Swedia dianut oleh turnamen-turnamen berikutnya: empat grup terdiri atas empat tim, setiap tim dalam satu grup saling bertemu, dua tim teratas masing-masing grup lolos ke perempat final. Dalam turnamen ini tidak dikenal istilah unggulan. Akan tetapi sebagai catatan, setiap grup hanya boleh dihuni satu tim dari Eropa Barat, satu tim dari Britania, dan satu tim dari Amerika Latin. Kekuatan lebih merata dibandingan Piala Dunia sebelumnya.

Royal Garden Hotel London, 6 Januari 1966
Inggris menyambut "kembalinya" sepakbola. Undian Piala Dunia 1966 dilakukan secara resmi di kota London, tepatnya di Royal Garden Hotel dan untuk pertama kali acara undian disiarkan langsung oleh televisi. Inilah cara untuk mempromosikan sepakbola Piala Dunia ke khalayak ramai. Format tidak berubah dari edisi sebelumnya, namun dilengkapi dengan penentuan tim-tim unggulan, yang saat itu jatuh pada Inggris, Jerman Barat, Brasil dan Italia. Terdapat 16 negara peserta putaran final yang disaring dari 70 negara yang ikut babak kualifikasi.

Mexico City, 10 Januari 1970
Karena panasnya cuaca dan tipisnya udara kota Mexico City, maka tim-tim dari daratan Eropa berusaha menghindarkan pertandingan yang berlangsung pada siang hari. Piala Dunia Meksiko 1970 tidak mengenal sistem undian. Panitia hanya membagi grup berdasarkan wilayah geografi ke dalam empat grup.

Radio Hessen Frankfurt, 5 Januari 1974.
Piala Dunia 1974 berlangsung di bawah bayangan teror yang terjadi pada Olimpiade Munich 1972. Tuan rumah berusaha untuk menyelenggarakan pengundian seadil-adilnya. Undian yang dihibur oleh koor Schoenberger Sangerknaben dari kota Berlin ini menelurkan hasil yang mengejutkan: Jerman Barat berada satu grup dengan Jerman Timur. Terjadilah perang saudara di kota Hamburg (yang dimenangkan oleh Jerman Timur dengan skor 1-0).

Buenos Aires, 14 Januari 1978
Babak kualifikasi di seluruh dunia diikuti oleh 99 negara dan ini menyebabkan waktu pertandingan lebih lama sebelum masuk ke putaran final. Kualifikasi berlangsung selama 21 bulan.
Read More

Jabulani

Bola resmi yang digunakan untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan bulan Juni-Juli nanti diberi nama "Jabulani". Bola ini seperti pada turnamen yang telah lalu, diproduksi oleh Adidas. Jabulani dalam bahasa Isizulu memiliki arti "bringing joy to everyone". Keluarnya bola Jabulani ini adalah yang kesebelas semenjak Adidas menjadi sponsor resmi bola Piala Dunia. Desain bola ini memang identik dengan nomor "11". Pesan dari pemilihan nomor ini bermacam-macam, mulai dari jumlah pemain satu tim sepakbola (11 orang), jumlah bahasa daerah yang digunakan di Afrika Selatan, hingga tanggal pembukaan-penutupan Piala Dunia 2010 (11 Juni-11 Juli).

Namun, tidak semua pemain merasa nyaman dengan bola ini. Contohnya, Victor Valdes, penjaga gawang utama Barcelona, memberikan kritisi terhadap Jabulani dengan mengatakan, "Saya takut dengan bola tersebut karena lajunya tidak bisa ditebak."

Bola Piala Dunia Sebelumnya:

Perusahaan aparel olahraga Adidas mulai menjadi sponsor resmi pengadaan bola untuk Piala Dunia pada tahun 1970. Setiap Piala Dunia memiliki bola resmi yang berbeda-beda. Hingga edisi 2006, Adidas telah mengeluarkan 10 serial bola yaitu: Challenge, Telstar, Tango Durlast, Tango Espana, Azteca, Etrusco Unico, Questra, Tricolore, Fevernova, +TeamGeist, dan Zakumi)

+TeamGeist
Bola resmi Piala Dunia 2006 di Jerman.

Fevernova
Bola resmi Piala Dunia 2002 di Korea/Jepang. Fevernova merupakan pengembangan dari serial bola Adidas sebelumnya yakni Tango. Adidas Fevernova memiliki desain warna-warni dan tampilan yang revolusioner, disesuaikan dengan citra budaya bangsa Asia. Bola ini dinilai terlalu ringan dan dikecam karena lajunya yang sering sulit untuk dikendalikan. Fevernova diproduksi di Sialkot, Pakistan dan Maroko.

Tricolore
Bola resmi Piala Dunia 1998 di Prancis. Tricolore menjadi pelopor desain bola Adidas warna-warni. Dipengaruhi oleh serial Tango, seperti halnya Fevernova. Adidas Tricolore menggambarkan warna resmi negara Prancis, tuan rumah turnamen waktu itu dan menjadi bola Adidas yang pertama yang diproduksi di luar Jerman, yakni di Maroko.

Questra
Bola resmi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Bola ini ternyata banyak disukai sehingga Adidas memproduksi dua versi, yakni Questra Europa (digunakan dalam Euro'96 di Inggris) dan Questra Olympia (digunakan dalam Olimpiade Atlanta 1996). Dalam proses pembuatannya, Adidas berusaha menciptakan bola yang lebih ringan dan lebih responsif. Questra menggunakan lima bahan baku yang berbeda dan membungkusnya dengan polystyrene foam. Dengan desain seperti ini, Adidas Questra menjadi lebih tahan air dan memiliki tingkat akselerasi yang lebih tinggi apabila disepak. Generasi terakhir model ini adalah Questra Apollo yang digunakan sebagai bola resmi La Liga musim 1996-1997.

Etrusco Unico
Bola resmi Piala Dunia 1990 di Italia. Etrusco Unico juga menjadi bola resmi Euro'92 di Swedia. Namanya diambil dari karya seni zaman kuno bangsa Etruscan yang menghuni tanah Italia. Bola ini dihiasi motif tiga kepala singa Etruscan di tengah segitiga yang berjumlah 20 buah.

Azteca
Bola resmi Piala Dunia 1986 di Meksiko. Menjadi bola sintetis murni pertama yang digunakan oleh FIFA dalam kejuaraan resmi. Desain pada kulit bola mengambil model arsitektur dan mural bangsa Aztec.

Tango Espana
Bola resmi Piala Dunia 1982 di Spanyol. Meskipun Adidas telah berusaha meningkatkan daya kedap air bola ini, namun kekurangan masih terlihat. Tango Espana, yang merupakan kelanjutan dari Tango sebelumnya, masih tidak kedap air sehingga mempengaruhi konsistensi gerakan bolanya dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.

Tango Durlast
Bola resmi Piala Dunia 1978 di Argentina. Melalui serial bola Tango Durlast, Adidas memperkenalkan inovasi desain yang bertahan hingga 20 tahun kemudian. Inovasi itu berupa panel-panel segitiga yang menghiasi 12 lingkaran kulit bola. Pada masanya, Tango Durlast menjadi inovasi termahal sepanjang sejarah. Terbuat dari kulit asli dan dilapisi dengan kulit kedap air.

Telstar
Bola resmi Piala Dunia 1970 di Meksiko dan 1974 di Jerman Barat. Memiliki motif hitam putih dan lebih jelas terlihat oleh pemirsa televisi layar hitam-putih. Nama Telstar merupakan kependekan dari "television star". Telstar terdiri atas 12 bidang pentagon dan 20 bidang heksagon. Desain inilah yang kemudian menjadi desain dasar bola sepak. Sedangkan bola sebelumnya memiliki motif menyerupai bolavoli. Sebagai informasi tambahan, selain menggunakan Telstar, Piala Dunia 1974 juga menggunakan bola Adidas Challenge.
Read More